Teropong Boscha Yang Menakjubkan
Ilustrasi teropong boscha
Dimana ada Teropong Boscha? Lembang, suatu tempat di utara Kota Bandung yang mempunyai hawa lebih sejuk dibanding di pusat kota. Daerah ini kerap jadi obyek wisata beberapa pelancong, baik dari dalam Kota Bandung ataupun dari luar kota Bandung.
Daerah ini benar-benar sama dengan tiga hal. Pertama, kawah wisata Gunung Tangkuban Perahu. Ke-2, lokasi ini sama dengan Rimba Maribaya yang benar-benar sejuk.
Ketiga, yg tidak kalah utama yaitu suatu tempat yang di dalamnya ada Teropong Boscha. Tempat itu yaitu Observatorium Bosscha.
Observatorium Bosscha adalah suatu tempat untuk lihat luar angkasa lebih dekat. Panorama langit di saat malam bisa dipandang lebih terang ditempat ini.
Hal semacam itu dapat dikerjakan lantaran ada Teropong Bosscha. Teropong ini dapat lihat bintang lebih bercahaya dibanding dengan mata telanjang. Histori Singkat Bosscha
Sebelum saat bernama Observatorium Bosscha. Pusat peneropongan bintang yang telah beumur sembilan puluh th. ini dulunya bernama Bosscha Sterrenwacht. Didirikan oleh Perhimpunan Bintang Hindia Belanda pada th. 1923.
Maksud didirikan yaitu untuk menjawab keperluan bakal utamanya beberapa astronom yang inginkan ada pusat peneropongan di belahan bumi sisi selatan.
Nama Bosscha sendiri di ambil dari satu diantara donatur paling besar proyek observatorium ini. Beliau yaitu Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang yang mempunyai ketertarikan besar pada dunia astronomi.
Beliau juga seseorang juragan perkebunan teh di daerah Malabar. Hingga tak aneh terasa, bila beliau keluarkan banyak cost untuk proyek ilmiah ini.
Bosscha tak mensupport proyek ini sendirian. Ia dibantu oleh Rudolf Albert Kerkhoven, keponakan Bosscha, yang ikut berperan dalam pembangunan observatorium ini.
Walau ke-2 orang itu cukup besar kontribusinya pada proyek observatorium ini, proyek ini tak lagi jalan bila saja tak ada Joan George Erardus Gijsbertus Voûte.
Dia yaitu seseorang astronom. Adalah, orang di balik terwujudnya proyek yang benar-benar berperan besar untuk perubahan astronomi dunia ini.
Awalannya, Bosscha hanya tempat untuk meneropong Bintang. Sesudah kemerdekaan Indonesia, observatoium ini didapatkan dari Perhimpunan Bintang Hindia Belanda pada Institut Tehnologi Bandung (ITB).
Saat ini, tak hanya untuk tempat peneropongan bintang, Observatorium Bosscha juga dipakai untuk tempat untuk riset serta pendidikan astronomi di indonesia. Teropong-Teropong Bosscha
Satu diantara kelebihan Observatorium Bosscha yaitu terdapatnya sebagian teleskop yang cukup besar. Teleskop pertama yang ada di observatoium ini yaitu teleskop dari Jerman, yang harga nya tak demikian mahal.
Walau harga nya cukup murah, teleskop itu mempunyai mutu yang cukup baik. Pada perubahan setelah itu, Observatorium Bosscha saat ini telah dilengkapi dengan teropong-teropong yang mempunyai kelebihan serta fungsinya semasing, yaitu seperti berikut. Teleskop Bima Sakti
Suatu teropong yang disumbangkan dari UNESCO ini bernama komplit Teleskop Schmid Bima Sakti. Pemberian nama Bima Sakti lantaran teleskop ini ditujukan untuk pelajari galaksi Bima Sakti.
Tak hanya dipakai untuk kepentingan galaksi Bima Sakti, teleskop ini juga dipakai untuk menilik peristiwa di angkasa. Seperti menilik komet, asteroid, serta beragam fenomena sepektrum bintang.
Teleskop ini berjenis teleskop reflektor, suatu teleskop yang memakai cermin untuk pengumpul sinar dari objek yang dipandang. Teleskop ini dapat memliki teleskop bantu yang dimaksud Wedge Sensitometer.
Manfaat dari alat bantu ini yaitu supaya taraf bintang bisa ditera kehitamannya. Alat ini dapat mempunyai manfaat untuk alat perekam film. Teleskop Bima Sakti dipasang pertama kali pada th. 1960 serta terhitung teleskop yang langka didunia. Teleskop Refraktor Bamberg
Teropong Bosscha yang lain yang ada di Observatorium Bosscha yaitu Teleskop Refraktor Bamberg. Teleskop Bamberg digunakan untuk mengamati kurva sinar pada bintang-bintang variabel.
Diluar itu, matahari untuk sumber sinar untuk bumi bisa di teliti memakai teropong ini. Alat ini juga kerap digunakan untuk kebutuhan edukasi.
Umpamanya untuk memastikan jelas tidaknya satu bintang, memastikan dengan cara cermat taraf jarak, mengkaji fotometri gerhana bintang. Mencermati bln. serta permukaannya dan mengecek situasi gugus bintang serta palanet-planet yang lain.
Posisi teleskop ini terdapat di suatu gedung beratap dengan atap yang bisa dimajumundurkan. Atap itu dapat juga digeser dalam situasi buka atau tutup.
Sayangnya, teleskop ini mempunyai jangkauan yang pendek. Jarak yang bisa dijangkau oleh teropong ini yaitu jarak zenit 60 derajat. Teleskop Refraktor Unitron
Teleskop Unitron adalah teropong Bosscha yang mempunyai ukuran paling mungil dibanding teropong yang lain. Lensa obyektifnya mempunyai diameter 10, 2 cm serta dilengkapi dengan konsentrasi 150 cm.
Walau dengan cara ukuran kalah dibanding teleskop yang lain, teleskop Refraktor Unitron mempunyai manfaat yang benar-benar besar serta berguna. Satu diantara manfaat besar dari teleskop ini yaitu menolong penghitungan kalender Islam lantaran teleskop ini bisa mengamati anak bln. (Hilal).
Teleskop ini juga dapat mengawasi surya serta bln. waktu berlangsung gerhana. Keunggulan yang lain teleskop ini bisa mengambil gambar bintik matahari serta benda-benda langit lain. Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Teleskop Refraktor Ganda Zeiss adalah teleskop yans sama macamnya dengan Unitron serta Bamberg. Dilengkapi dengan diameter utama sebesar 0, 6 m dengan panjang fokusnya yaitu 10, 7 m.
Diluar itu, teleskop ini mempunyai sisi teleskop pencari yang berdiameter 40 cm. Letak teleskop ini ada di bagian gedung yang berupa seperti kubah yang dapat berputar penuh.
Waktu tengah memakai teleskop ini, lantai pijak sang pengamat bisa dinaik-turunkan sesuai sama kenyamanan si pengamat. Lantai yang mempunyai diameter 11, 0 mtr. itu bisa dinaikan sampai 4 mtr. dari posisi paling bawahnya.
Teleskop Refraktor Ganda Zeiss adalah teleskop tertua di observatorium Bosscha. Walau telah masuk umur delapan dasawarsa, teleskop ini tetap berperan dengan baik. F
Manfaat dari teleskop Refraktor Ganda Zeiss ini yaitu untuk memonitor gerakan bintang, menyelidik astrometri, serta mengkaji paralaks bintang supaya jarak bintang bisa ditetapkan.
Bukan sekedar itu saja, planet-planet seperti Mars, Saturnus, serta Jupiter bisa dilihat dengan teleskop yang satu ini. Seputar th. 1990-an, teleskop ini sudah dimodernisasi dan ditingkatkan kekuatan pengamatannya dengan mendatangkan tehnologi detektor digital. Teleskop Cassegrain GOTO
Bila teleskop Refraktor Ganda Zeiss adalah teleskop tertua di Observatorium Bosscha, maka teleskop yang satu ini adalah teleskop paling muda umurnya.
Ada di Observatorium Bosscha pada th. 1989, teleskop ini kerap dipakai untuk kepentingan penilaian intensitas sinar bintang serta spektrumnya. Diluar itu, teleskop Refraktor Ganda Zeiss juga dipakai untuk menelisik asteroid serta planet-planet yang menyebar di angkasa luas.
Untuk teleskop baru, Teleskop Cassegrain GOTO adalah teleskop yang telah dilengkapi dengan tehnologi mutakhir. Kemampuan teleskop ini dikendalikan oleh suatu computer ingindali yang hasil pengamatannya bisa disimpan di media penyimpan data.
Penamaan Cassegrain tak lain lantaran teleskop ini adalah teleskop type Cassegrain, yang disebut hasil upgrade dari teleskop reflektor. Teleskop Cassegrain GOTO sendiri adalah hadiah dari kementrian luar negeri Jepang.
Tak hanya ke lima teleskop itu, tetap ada dua lagi teropong Boscha, yakni suatu teleskop bernama Teleskop Surya serta Teleskop Radio, 2, 3 m. Sesuai sama namanya, teleskop surya adalah teleskop yang dipakai untuk menerawang matahari.
Sedang teleskop radio 2, 3 m, adalah teleskop yang dipakai untuk mengamati objek yang jangkauannya cukup jauh. Teleskop radio 2, 3 m ini bekerja pada frekuensi 1400-1440 MHz.
Tersebut beragam teleskop yang ada di Bossscha. Teleskop-teleskop itu awal mulanya dapat menarik perhatian dunia.
Sayangnya, saat ini teropong itu kalah popular oleh teropong dari negara tetangga. Di Thailand, saat ini telah berdiri institut astronomi dengan perlengkapan teropong yang tambah baik dibanding teropong-teropong Boscha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar